Menunggu smartphone di charge sempurna, membutuhkan waktu usang. Apa lagi Bila kita terburu-buru buat berangkat ke suatu tempat, tetapi baterai smartphone tinggal sedikit. Ternyata, terdapat teknologi baru yang mampu menghasilkan daya smartphone penuh hanya dalam waktu kurang dari 10 mnt.
Teknologi ini berbentuk chip pintar seukuran kuku yang dikembangkan sang Profesor Rachid Yazami berasal Universitas Teknologi Nanyang Singapura. Chip ini mampu secara drastis mengganti teknologi yang umum kita pakai waktu ini.
Chip ini hanya perlu dimasukkan ke dalam baterai smartphone. Tidak hanya pada baterai smartphone, chip ini rencananya pula mampu dipergunakan untuk mobil listrik supaya cepat mengisi daya. Dr Yazami waktu ini mulai berdiskusi menggunakan Tesla, Sony, Sanyo, serta Samsung mengenai teknologi ini.
Dr Yazami sendiri menjamin bahwa diperlukan waktu lima tahun buat berbagi chip ini sebab tidak hanya memangkas saat pengisian, tetapi berusaha juga teknologi ini tidak mengakibatkan baterai rusak.
"Meskipun risiko baterai rusak dan terbakar sangat rendah, tetapi melihat miliaran baterai lithium-ion yang diproduksi setiap tahun, kesempatan 1 banding 1 juta saja masih dianggap kegagalan," ujar Dr Yazami.
Chip baru ini dikembangkan menggunakan algoritma unik yg tepat buat mengukur jumlah muatan yang tersisa pada baterai, tergantung di suhu serta tegangan. Bila dimasukkan di baterai, chip ini mampu dipastikan akan membuat baterai terisi secara optimal.
"Pengisian daya menggunakan chip ini pula tidak menghasilkan baterai smartphone rusak. Chip ini mengirim jumlah muatan yang sama dengan baterai di umumnya. Menggunakan chip ini, porto karena baterai rusak malah semakin mungil," tambah Dr Yazami.
Menurut Universitas Teknologi Nanyang Singapura, chip yang mereka ciptakan akan siap buat dipatenkan dan digunakan oleh pembuat baterai pada akhir tahun 2016 nanti.
Comments
Post a Comment